BI : Pelemahan Rupiah Masih Lebih Rendah Dibandingkan Negara Tetangga

Selasa, 27 September 2011 15:59 WIB

Bank Indonesia (BI) meyakini nilai tukar rupiah masih terkendali walaupun sempat ada guncangan yang melemahkan. Pelemahan rupiah masih paling rendah dibandingkan negara-negara tetangga.

Bank sentral menegaskan tetap menjaga volatilitas nilai tukar rupiah dengan mengandalkan cadangan devisa yang saat ini cukup kokoh dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.

"Kalau dari kemarin, hari ini jelas akan kuat. Kalau kemarin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya depresiasi atau melemahnya 0,55% itu masih terendah dari tingkat depresiasi di negara kawasan," ungkap Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Menurut Perry, pelemahan terbesar terjadi pada Korea (Won) dan Singapura (Dolar Singapura). Pada dasarnya sambung Perry rupiah masih relatif lebih stabil dibandingkan dengan mata uang di kawaasan.

Lebih jauh Perry menjelaskan, pelemahan rupiah yang tajam dapat dibendung oleh cadangan devisa yang memang cukup kuat. Stabilisasi rupiah terjaga karena cadangan devisa hasil akumulasi yang mencapai US$ 120 miliar.

"Kita gunakan cadangan devisa jangka panjang kan untuk itu untuk stabilisasi nilai tukar. Waktu devisa banyak masuk kita akumulasi kan, nah ketika (rupiah) kurang di pasar kita akan suplai," tutur Perry.

"Sekali lagi saya ingin tegaskan jumlah cadangan devisa jauh lebih cukup. Indikatornya masih tinggi dari hingga mencapai 7 bulan dari pembayaran impor dan utang luar negeri, jadi bayangkan itu lebih dari cukup," imbuh Direktur yang disebut-sebut sebagai Calon Deputi BI ini.

Menurut Perry, dibandingkan dengan negara berkembang lain cadangan devisa biasanya hanya mematok ukuran 5 bulan impor itu sudah cukup. Sedangkan Indonesia hingga 7 bulan impor dinilai sudah sangat baik.

"Kita itu sudah 7 bulan impor. Fundamental kita ekonomi pertumbuhan 6,6% kurang apalagi? inflasi kita 5% kurang apalagi? kredit 24%, jadi kurang apalagi fundamental kita? cukup kuat semuanya," tegas Perry.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 8.925 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.050 per dolar AS. Hingga siang ini, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI tercatat Rp 8.915 per dolar AS.

0 Response to "BI : Pelemahan Rupiah Masih Lebih Rendah Dibandingkan Negara Tetangga"

Powered by Blogger