Sri Mulyani Update Situasi Ekonomi di Forum APEC

(managementfile - Finance) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat update mengenai situasi perekonomian global dan regional terkini dalam pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang digelar di Singapura pekan lalu.

Melihat update situasi perekonomian yang disampaikan dalam forum APEC, Sri Mulyani menyatakan akan membuat kebijakan yang sesuai dengan prediksi kondisi perekonomian global ke depan sehingga tidak terpengaruh kondisi regional dan global.

"Kebijakan ekonomi perlu untuk disesuaikan atau diakselerasi. Kedua menjaga supaya kinerja ekonomi nasional tidak sangat mudah dipengaruhi kondisi regional dan global," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin (16/11/2009).

Berdasarkan data perkembangan ekonomi dunia dan domestik terkini, pertumbuhan PDB dunia mulai membaik dari minus 1,1% pada 2009 diprediksi mencapai 3,1% pada 2010.


Begitu pula dengan pertumbuhan volume perdagangan dunia juga meningkat, dari minus 11,9% pada 2009 menjadi 2,5% pada 2010. Tingkat pengangguran dunia tahun 2009 mencapai kisaran 6,5% yang meningkat tajam dibandingkan awal 2008 sebesar 5,4%.

Defisit anggaran negara maju juga meningkat tajam dari 1,5% dari GDP di 2007 menjadi kisaran 8% dari GDP pada 2009. Utang pemerintah negara maju juga meningkat dan diperkirakan akan mencapai lebih dari 100% dari GDP di 2009.


Penerbitan Surat Utang Amerika naik dari US$ 1,1 triliun menjadi US$ 1,4 triliun. Inflasi global meningkat dari kenaikan harga-harga komoditas strategis karena peningkatan permintaan dunia.

Penguatan rupiah dan indeks saham Indonesia tertinggi dibanding regional. Untuk saham, Indonesia menguat pada 73,8%. Angka ini jauh dengan Jepang yang hanya mencapai 13,7% dan Malaysia yang hanya 42,5%. Begitu juga dengan nilai tukar, Indonesia mencapai angka 11,1%, sedangkan Malaysia 1,3% dan Jepang minus 0,3%.

Selain itu, dalam pertemuan internasional ini, Sri Mulyani menjelaskan pembahasan APEC kali ini adalah mencari cara untuk mensinkronisasikan kebijakan exit strategy dan perekonomian global agar lebih kuat, seimbang, dan berkesinambungan.

"Temanya sama bagaimana di APEC 21 negara bisa melakukan koordinasi untuk bisa seirama dengan G20 melalui suatu sinkronisasi kebijakan-kebijakan baik dalam menentukan exit atau bentuk ekonomi global yang lebih kuat, seimbang dan lebih sustainable," jelas Sri Mulyani.

Selain itu, tambah Sri Mulyani, para menteri keuangan mencoba mendefinisikan kebijakan-kebijakan fiskal yang sesuai untuk menunjang perbaikan ekonomi global dan memperbaiki peranan kebijakan fiskal untuk memperbaiki infrastruktur dan public private partnership (PPP).

"Kita coba lihat beberapa negara perbandingan apa-apa yang menjadi kendala dalam pembiayaan maupun pembangunan infrastruktur yang melibatkan swasta, ini akan dibuat berbagai macam mekanisme forum," ujar Sri Mulyani.

sumber: managementfile.com

0 Response to "Sri Mulyani Update Situasi Ekonomi di Forum APEC"

Powered by Blogger