Bank Pembangunan Asia Ungkapkan 40% Populasi Asia Hidup Miskin

Bank Pembangunan Asia alias Asian Development Bank (ADB) mengungkapkan jika Asia masih menjadi rumah bagi sebagian kaum miskin di dunia. ADB merilis Asia mempunyai lebih dari 40% populasi yang hidup dibawah US$ 2 per hari atau berada di garis kemiskinan.

ADB menilai, pembuat kebijakan di Asia harus mengambil langkah tegas untuk menghasilkan pekerjaan yang produktif dan berkualitas tinggi jika kawasan ini ingin mempertahankan dan memperluas manfaat dari ekspansi ekonomi dari dua dekade terakhir.

"Persentase pekerja di lapangan kerja informal di Asia tetap jauh lebih tinggi dibandingkan di wilayah lain. Pekerjaan yang berkualitas diperlukan untuk mengurangi
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta mempromosikan kohesi sosial dan stabilitas politik," ungkap Kepala Ekonom ADB Changyong Rhee dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (25/8/2011).

ADB memaparkan, Asia telah melampaui wilayah lain dalam hal pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejak 1990. Hal tersebut membawa perbaikan substansial dalam standar hidup, namun kemajuan ini belum merata di wilayah Asia yang heterogen.

"Asia masih tetap menjadi rumah bagi sebagian besar kaum miskin di dunia dengan lebih dari 40% dari kebanyakan populasi di negara-negara yang hidup di bawah $ 2 per hari di garis kemiskinan," ungkapnya.

Negara berpenghasilan rendah mengalami kesulitan untuk memenuhi beberapa target Millenium Development Goal, dan di lokasi di mana kemajuannya tertinggal ketegangan social dapat terjadi. Meskipun akhir-akhir ini muncul gejolak baru di pasar keuangan, namun pembuat kebijakan harus tetap fokus pada perbaikan struktural.

ADB juga menilai, ketika Asia bergulat dengan globalisasi dan perubahan demografi, termasuk meningkatnya kelas menengah dan masyarakat yang berusia lanjut, Asia akan menghadapi tekanan yang lebih untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas untuk memenuhi aspirasi masyarakat dan mendukung pertumbuhan inklusif.

Banyak dari pekerjaan-pekerjaan baru yang telah diciptakan di Asia merupakan pekerjaan di bidang manufaktur dengan biaya dan upah yang rendah.

Negara berpenghasilan menengah perlu melakukan promosi perdagangan dan investasi asing yang langsung (Foreign Direct Investment), serta mengembangkan kualitas sumber daya manuasia (human capital) untuk menigkatkan nilai rantai produksi, dan pada waktu yang sama melakukan diversidikasi kebijakan perlindungan sosial.

Negara berpenghasilan rendah bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatnya perdagangan dan fasilitas transportasi desa ke kota yang semakin mudah. Produktivitas di daerah pedesaan perlu ditingkatkan, sedangkan pelatihan teknis dan kejuruan diperluas. Untuk negara-negara ini, pekerja informal harus diberikan perlindungan sosial yang paling dasar.

"Dengan kebijakan sisi permintaan dan penawaran yang tepat serta keberadaan beberapa perlindungan sosial, negara-negara dapat membuat kemajuan substansial
menuju pengembangan pekerjaan yang berkualitas tinggi di Asia yang dapat dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan inklusif," papar Rhee.

0 Response to "Bank Pembangunan Asia Ungkapkan 40% Populasi Asia Hidup Miskin"

Powered by Blogger