BI Riskan Turunkan Suku Bunga Acuan

Selasa, 04 Oktober 2011 15:23 WIB

Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) masih berada di level 6,75%. Angka ini tergolong tinggi dibanding inflasi kumulatif hingga September yang mencapai 4,61%. Namun mengingat gejolak ekonomi dunia yang belum mereda, bahkan cenderung tinggi, riskan bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuannya.

Demikian disampaikan Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti di Energy Tower, SCBD, Jakarta, Selasa (4/10/2011).

"Sangat riskan untuk turunkan BI rate di tengah kondisi saat ini. Selain resiko tersebut, BI kan sudah menetapkan batas bawah yang dilebarin dari 100 basis poin ke 50 basis poin," ungkap Destry.

Hal yang sama disampaikan Anton Gunawan, Chief Economist Bank Danamon. Menurutnya, BI rate yang berlaku saat ini tergolong tinggi. Namun untuk memitigasi risiko yang meninggi, suku bunga 6,75% sangat aman.

Penyesuaian baru dapat dilakukan BI sangat gejolak telah mereda. Bahkan ia memprediksi menjelang tutup tahun, bank sentral akan menurunkan BI rate 25 bps, menjadi 6,5%.

"Bisa juga dua kali, masing-masing 25 bps," imbuh Anton.

Sebelumnya, Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo menerangkan, bahwa saat ini tersedia ruang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate pada Oktober 2011.

BI sebelumnya juga sudah melempar sinyal penurunan BI rate kepada pasar saat bank sentral menurunkan suku bunga batas bawah Operasi Pasar Terbuka (OPT). Namun, penurunan BI rate saat itu urung dilakukan karena BI menilai adanya ketidakpastian kondisi ekonomi global.

0 Response to "BI Riskan Turunkan Suku Bunga Acuan"

Powered by Blogger