CT Beli Saham Bank Sulut, Meski Ada Indikasi Penyelewengan Kredit

Selasa, 13 Desember 2011 13:44 WIB

(Vibiznews-Banking& Insurance) Pengusaha pemilik CT Corp Chairul Tanjung tetap membeli saham Bank pembangunan Daerah Sulawesi Utara (BPD Sulut) meskipun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan indikasi penyelewengan kredit di bank tersebut.

"Saya tinggal closing (menyelesaikan transaksi pembelian)," ujar Chairul singkat di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (13/12/2011).

Chairul menyatakan jika ada penyelewengan kredit di bank tersebut, maka harus diselesaikan sesuai aturan yang berlaku. Jadi pembelian tidak akan berpengaruh dengan kasus penyelewengan kredit, namun dia tidak mengetahui soal penyelewengan kredit di Bank Sulut.

"Kalau ada korupsi ya diselesaikan, kalau tindak pidana kan harus ditindak, kalau memang betul. Saya jujur saya tidak tahu apa yang terjadi," ujarnya.

Salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Majalah Forbes ini mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Kepolisian untuk mengusut jika ada kasus penyelewengan kredit di Bank Sulut.

"Kalau ada indikasi korupsi itu urusan kejaksaan, kepolisian, atau KPK pasti akan memproses," ujarnya.

Chairul menegaskan dirinya sampai sekarang belum menjadi pemilik BPD Sulur, sehingga dia tidak tahu-menahu soal adanya penyelewengan kredit di bank itu.

"Saya malah nggak tahu itu, silakan saja, kalau itu kita tidak ikut campur, itu urusan manajemen. Kita belum pemegang saham loh sampai saat ini, kita tidak ikut terlibat dan tidak tahu apa permasalahan yang terjadi di Bank sulut," kata Chairul.

Sebelumnya, Anggota BPK Rizal Djalil memberi nasihat kepada Chairul Tanjung terkait rencana pembelian 30% saham BPD Sulut.

Rizal meminta Chairul berhati-hati membeli BPD tersebut ditemukan banyak kejanggalan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah penyelewengan kredit Rp 9,36 miliar kepada Pemda. "Pak CT sebaiknya mempertimbangkan temuan BPK," kata Rizal kemarin.

Pemeriksaan BPK yang berlangsung pada Oktober dan November lalu juga menemukan kredit macet bermasalah pada BPD Sulut.

"Kredit macet ini diantaranya tidak disertai penyelesaian kredit hapus buku melalui lelang," ujar Rizal dalam laporan BPK. Namun Rizal memuji pertumbuhan kredit BPD Sulut di atas 20% dan kredit produktif yang sudah mencapai 50,63%.

0 Response to "CT Beli Saham Bank Sulut, Meski Ada Indikasi Penyelewengan Kredit"

Powered by Blogger