Efek Psikologis yang Ditimbulkan Redenominasi

Rabu, 07 Desember 2011 15:22 WIB
(Vibiznews-Banking) Redenominasi alias penyederhanaan mata uang rupiah dengan menghapus 3 angka nol bisa memberikan efek psikologis yang sangat berbahaya. Karenanya, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus melakukan sosialisasi dengan baik dan benar.

"Efek psikologis itu yang justru paling berbahaya, makanya pemerintah harus sosialisasi dengan baik dan benar. Bujet sosialisasinya harus besar," ujar ahli perencana keuangan Aidil Akbar, Rabu (7/12/2011).

Redenominasi juga dikhawatirkan menjadi ajang mencari kesempatan dengan menaikkan harga. "Takutnya banyak yang 'take opportunity' karena orang Indonesia suka mencari kesempatan menaikkan harga barang mereka," tambahnya.

Selain efek psikologis, dampak dari redenominasi yang patut diwaspadai adalah hiperinflasi. Menurut Aidil, berdasarkan pengalaman dari negara-negara lain, hiperinflasi terjadi pada awal-awal tahun setelah redenominasi.

"Langkahnya, setelah disetujui jalan, misalnya tahun 2013, itu sosialisasinya 6 bulan sampai 1 tahun. Kemudian tahun ke2-4 ada dobel mata uang lama dan baru," katanya.

"Jadi setelah 5 tahun, baru mata uang baru jalan," tambah Aidil Akbar.

Seperti diketahui, BI dan pemerintah sudah memfinalisasi redenominasi rupiah untuk selanjutnya dibahas mulai tahun 2012. BI sudah menegaskan, redenominasi kali ini tidak menghilangkan nilai rupiah layaknya sanering. Redenominasi hanya ditujukan untuk menghilangkan 3 angka nol, sehingga memudahkan masyarakat.

Redenominasi diperkirakan makan waktu selama 5-10 tahun. Jadwal redenominasi seperti yang disusun BI adalah:

• 2011-2012 : Sosialisasi

• 2013-2015 : Masa Transisi

• 2016-2018 : Penarikan Mata Uang Lama

• 2019-2022 : Penghapusan Tanda Redenominasi di Mata Uang dan Proses Redenominasi Selesai.

0 Response to "Efek Psikologis yang Ditimbulkan Redenominasi"

Powered by Blogger